BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu bangsa lebih baik dan pendidikan adalah investasi peradaban bangsa. Guru
adalah salah satu kunci dari keberhasilan suatu pendidikan. Ketika Jepang di
bom atom oleh sekutu pada perang dunia kedua, yang mengakibatkan hancurnya kota
Hiroshima dan Nagasaki, maka pertanyaan yang muncul pertama kali oleh Kaisar
Jepang , adalah : tinggal berapa prosen jumlah guru dinegeri ini ? bukannya
tinggal berapa prosen prajurit melainkan guru, ini sebuah pembelajaran yang
baik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun masih banyak guru yang kurang
mendapatkan dukungan dari pemerintah sehingga kualitas guru pun masih belum
sesuai yang diharapkan. Serta banyak yang belum mengetahui kedudukan dan peran
seorang guru, yang sangat berpengaruh pada mutu pendidikan disuatu negara.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan suatu pendidikan
diperlukan guru yang berkualitas. Dalam rangka membentuk seorang guru yang
berkualitas, maka kita harus mengetahui kepribadian dan kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik Dalam menjalankan profesinya , guru dituntut memilki kompetensi, baik
kompetensi pedagogic,, kompetensi kepribadian , kompetensi professional dan
kompetensi social.
B.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Perkembangan Kepribadian Guru. Serta sebagai cerminan terhadap kepribadian dan
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam undang undang guru dan dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepribadian Guru
Kepribadian
merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang
relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian juga
merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh
dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).
Sedangkan
menurut Allport, kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalam diri seeorang
yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang
bersangkutan.
Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak
perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang
digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga
corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi
individu itu.
Guru
dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah seorang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam bahasa Arab disebut mu’allim dan
dalam bahasa Inggris disebut Teacher. Itu semua memiliki arti yang sederhana
yakni “A Person Occupation is Teaching Other” artinya guru ialah seorang yang
pekerjaannya mengajar orang lain. Adapun guru Menurut Ngalim Purwanto ialah
orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang atau
sekelompok orang.
Sedangkan
menurut Hadari Nawawi bahwa pengertian guru dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
-
Pertama secara sempit, guru adalah
ia yang berkewajiban mewujudkan program kelas, yakni orang yang kerjanya
mengajar dan memberikan pelajaran di kelas.
-
Kedua secara luas diartikan guru
adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut
bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan
masing-masing.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud
guru adalah seorang atau mereka yang pekerjaannya khusus menyampaikan
(mengajarkan) materi pelajaran kepada siswa disekolah.
Menurut
UU no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kepribadiaan
guru adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas dan
prilaku seorang guru. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau
baku, sehingga kalau dikatakan pola sikap itu sudah berlaku terus-menerus
secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi.
Menurut
Zakiah Darajat ada 2 macam kepribadian guru yaitu :
1.
Guru yang menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang memerintah dan menyumh
yaitu hal seperti ini kurang menyenangkan dalam pendidikan.
2.
Guru yang menempatkan sebagai pembimbing bagi anak didiknya yaitu biasanya
guru seperti ini sangat menarik dan menyenangkan. Maksudnya yaitu ia akan
disenangi dan disayangi oleh anak didiknya.
B.
Kompetensi Guru Menurut Undang Undang Guru dan Dosen
Kompetensi
merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. McAshan (1981, dalam
Mulyasa, 2003 : 79) mengemukakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,
afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Senada dengan hal tersebut
lebih lanjut Finch dan Crunkilton (1979, dalam Mulyasa 2003: 81). Kompetensi mencakup
tugas, ketrampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan.
Kompetensi,
yaitu seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati
dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sedangkan
kompetensi pendidik menurut PP Nomor 19 tahun 2005 meliputi :
1. kompetensi pedagogic, yang terdiri dari :
a.
pemahaman tentang peserta didik
b.
pemahaman tentang pendidikan dan pembelajaran
c.
pemahaman tentang kurikulum sekolah
d.
perancangan pembelajaran
e.
pelaksanaan pembelajaran
f.
evaluasi proses dan hasil belajar
g.
peningkatan proses pembelajaran melalui penelitian
h.
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki
2. kompetensi kepribadian :
a.
mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhlak mulia
b.
siap mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan melalui berbgai media
komunikasi yang mutakhir
3. kompetensi
professional, meliputi pendalaman penguasaan bidang studi yang telah dimiliki
untuk mendukung terlaksananyapembelajaran bidang studi disekolah sasaran secara
optimal
4. kompetensi social, meliputi kemampuan pendidik sebagai bagaian dari
masyarakat untulk berkomunikasi dan bergaul dengan :
a.
peserta didik
b.
sesama pendidik
c.
tenaga kependidikann yang lain
d.
orang tua / wali peserta didik
e.
masyarakat sekitar
C.
Kepribadian Guru Menurut Undang – Undang Guru dan Dosen
1.
Mantap
Seorang
guru harus memiliki kepribadian yang mantap, maksudnya adalah seorang guru
harus memiliki sikap yang tegas, namun juga memiliki perhatian serta kasih
sayang terhadap murid – muridnya. Seorang guru harus mempunyai
dasar/pertimbangan yang logis serta mendasar untuk memutuskan sesuatu dan
melangkah menurut keputusan itu. Ia tidak punya keraguan atas tindakannnya
karena didasari oleh pertimbangan yang mendasar.
2.
Stabil
Seorang
guru harus bersikap dan bertindak secara kontinyu dan tidak berubah-ubah.
Kontinyuitas dalam bersikap, berucap, dan bertindak menunjukkan kestabilan yang
tinggi. Seorang guru juga tidak boleh bersikap emosional, karena akan berdampak
buruk bagi murid – muridnya.
3.
Dewasa
Seorang
guru harus memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri, menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja. Seorang guru harus
memiliki rasa tanggung jawab akan kewajibannya, tidak melalaikan tugasnya,
serta seorang guru harus memiliki profesonalitas yang tinggi untuk kemajuan
murid – muridnya.
4.
Arif
Seorang
guru harus memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan
yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. Seorang guru harus mampu mempertimbangkan segala dampak baik dan
dampak buruk bagi siswa ketika ia akan mengambil keputusan menyangkut muridnya.
5.
Berwibawa
Seorang
guru harus memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh
positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. Berwibawa
bukan berarti seorang guru harus menjadi sosok yang di takuti, melainkan sosok
yang disenangi dan disegani oleh murid – muridnya sehingga ketika seorang guru
menasihati, mengajari, dan menugaskan, murid – muridnya mendengarkan dengan
baik dan menjalankan tugasnya dilandasi oleh perasaan senang hati, bukan dengan
keterpaksaan dan ketakutan.
6.
menjadi teladan bagi peserta didik
dan berakhlak mulia
seorang
guru harus memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan
tindakan yang sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka
menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. Guru mampu
membedakan yang benar dari yang salah, yang hak dan yang batil, serta mampu
memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk demi pelaksanaan tugas
keseharian. Seorang guru wajib menjadi tauladan bagi siswa, guru lain, dan
masyarakat baik dari tutur kata, tindak tanduk, dan perilaku keseharian.
Tuntutan menjadi tauladan akan mendorong seseorang senantiasa bertindak positif
dan menghindari perilaku negatif yang merugikan orang lain.
7.
siap mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan melalui berbgai media
komunikasi yang mutakhir
Guru perlu memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan tuntutan tugas dan pekerjaan
dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang pesat. Guru
wajib memahami teknologi komunikasi dan informasi dan dia mampu memanfaatkan
teknologi komunikasi dan informasi itu untuk keperluan pembelajaran dan
memfasilitasi kegiatan belajar mengajar. Guru mampu menyesuaikan diri dengan
dunia siswa sehingga mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan anak didik
secara baik.
Menurut dr. Uus
Ruswandi dan dr. Badrudin, M.Ag, guru sebagai teladan bagi murid – muridnya
harus memiliki sikap dan kepribadian yang utuh yang dapat dijadikan tokoh
panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Karenanya guru harus selalu
berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat
citra baik dan kewajibannya, terutama didepan murid – muridnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepribadiaan guru adalah
sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas dan prilaku seorang
guru. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, sehingga kalau
dikatakan pola sikap itu sudah berlaku terus-menerus secara konsisten dalam
menghadapi situasi yang dihadapi.
Mengacu kepada standar nasional
pendidikan, kompetensi kepribadian guru meliputi, (1) Memiliki kepribadian yang
mantap dan stabil, yang artinya seorang guru harus memiliki kepribadian yang
tegas dan tidak emosional. (2) Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan
ciri-ciri, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang
memiliki etos kerja. (3) Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan
dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat
serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. (4) Memiliki
kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. (5) Memiliki akhlak mulia
dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakan yang sesuai dengan norma
religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku
yang diteladani peserta didik.
B.
Saran
Untuk meningkatkan pendidikan di indonesia, hal pertama
yang harus diperhatikan adalah kualitas guru. Dan untuk meningkatkan kualitas
guru, maka seorang guru harus memiliki kepribadian yang telah dibahas diatas.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Ruswandi Uus.
2010. Perkembangan
Kepribadian Guru. CV. Insan
Mandiri. Bandung
·
Undang – undang
Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas dan peraturan pemerintah
Republik Indonesia tahun 2010 tentang penyelenggaraan pendidikan serta wajib
belajar
·
Undang – undang no.14
tahun 2005 tentang guru dan dosen
·
http://diajengendang.wordpress.com/2008/09/10/kompetensi-personal-dan-kompetensi-sosial-sebagai-bagian-dari-pengembangan-profesionalisme-guru/
( di akses pada hari jum’at tanggal 7 Maret 14 pukul 07:40:13)
·
http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/kompetensi-kepribadian/
( di akses pada hari jum’at tanggal 7 maret 2014 pukul 08:13:02)
Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
BalasHapusFind the best Borgata Hotel Casino & 통영 출장샵 Spa in Atlantic 삼척 출장마사지 City, NJ and other places to stay with M life Rewards®.What are 경산 출장샵 the check-in and check-out times 군포 출장안마 at Borgata Hotel Casino & Spa?What time is check-out at Borgata 여주 출장샵 Hotel Casino & Spa?